Page 169 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 169
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya
4. Mengintegrasikan Daerah Tujuan Wisata (DTW) lainnya dengan kawasan wisata utama
melalui koridor hijau yang berkarakter dengan pola lanskap dan vegetasi tertentu
A. Penataan Pola Lanskap Koridor Hijau
Koridor hijau dirancang untuk menciptakan hubungan visual, fisik, dan ekologi antara
kawasan wisata utama dan DTW lainnya:
a. Elemen Jalur Utama
• Material Jalur: Gunakan material alami seperti batu alam, kayu, atau paving
permeabel agar menyatu dengan lanskap.
• Lebar Jalur: Sesuaikan lebar jalur dengan tingkat aktivitas wisatawan (contoh: jalur
pedestrian, sepeda, atau kendaraan ringan).
• Titik Istirahat (Rest Area): Tambahkan area duduk, gazebo, atau shelter yang
terintegrasi dengan lanskap alam.
b. Pola Lanskap yang Berkarakter
• Pola Geometris: Untuk koridor urban, gunakan desain geometris yang rapi (linear
planting).
• Pola Organik: Untuk area alami, gunakan pola organik dengan vegetasi lokal yang
tumbuh alami mengikuti topografi.
c. Fungsi Ekologi
• Tanam vegetasi yang membantu mengurangi suhu, menyerap polusi, dan
menyediakan habitat bagi fauna lokal.
• Integrasikan drainase alami (bioswale) untuk mengelola air hujan di sepanjang
koridor.
B. Pemilihan Vegetasi yang Berkarakter
Pola vegetasi disesuaikan dengan karakter budaya dan ekologi kawasan:
a. Vegetasi Lokal
• Gunakan tanaman asli kawasan untuk mencerminkan identitas lokal.
• Contoh: Pohon aren, bambu, kaliandra, atau pohon yang memiliki makna simbolis
bagi masyarakat lokal.
b. Lapisan Vegetasi
• Kanopi (Pohon Tinggi): Pohon rindang untuk menciptakan bayangan dan
kenyamanan, seperti trembesi, mahoni, atau angsana.
• Lapisan Tengah (Semak-Semak): Tanaman berbunga yang menarik wisatawan,
seperti bunga sepatu, bugenvil, atau kenanga.
• Tanaman Penutup Tanah: Rumput lokal atau tanaman penutup tanah seperti
kacang pinto untuk menahan erosi.
c. Elemen Edukasi
• Penyiapan papan informasi di sepanjang koridor untuk menjelaskan jenis vegetasi
dan kearifan lokal.
C. Elemen Budaya dan Ornamen Pendukung
Menambahkan elemen budaya khas untuk memperkuat identitas koridor hijau:
• Gerbang Khas: Bangun gerbang masuk dengan arsitektur tradisional.
• Ornamen Khas: Patung, relief, atau instalasi seni yang menceritakan legenda atau
budaya setempat.
BIDANG DESTINASI
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK 5- 30

