Page 175 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 175
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya
b. Degradasi kualitas lingkungan Badan Air
Sungai Ciujung dan anak sungainya mengalami penurunan kualitas akibat:
• Pembuangan limbah domestik yang tidak terkendali.
• Erosi tanah dari lahan yang tidak terkelola dengan baik.
• Hilangnya vegetasi di sepanjang bantaran sungai.
c. Konversi Hutan Adat Menjadi Ladang
Pembukaan hutan adat untuk ladang telah mengurangi fungsi ekologis hutan, seperti:
• Penurunan keanekaragaman hayati.
• Gangguan terhadap tata air dan peningkatan risiko banjir.
• Konflik antara kebutuhan pertanian dan perlindungan hutan larangan.
d. Minimnya Pengawasan dan Regulasi
Belum tersedianya pengaturan RDTR dan pengaturan pengendalian lingkungan
lainnya yang lebih khusus mengatur kawasan sekitar Kawasan Saba Budaya Baduy
membuat kegiatan pembangunan, pengelolaan limbah, dan pembukaan lahan tidak
terkendali,
B. Strategi Perbaikan Lingkungan
a. Perbaikan Lingkungan Akibat Pertumbuhan Kawasan Terbangun yang Tidak
Terarah
1) Zonasi Kawasan:
o Zona Inti: Meliputi Desa Kanekes dan hutan larangan yang hanya boleh
digunakan untuk kegiatan adat.
o Zona Penyangga: Area di sekitar hutan larangan untuk kegiatan pertanian
berkelanjutan dan pemukiman Baduy Luar.
o Zona Pengembangan: Kawasan gerbang masuk dan sekitarnya untuk
pengembangan fasilitas wisata berkelanjutan.
2) Pengendalian Pembangunan
o Membatasi pembangunan fasilitas modern di kawasan penyangga ( terutama
yang berbatasan langsung dengan kawasan saba budaya baduy) yang tidak
sesuai dengan kearifan lokal, terutama di area sekitar gerbang masuk Saba
Budaya Baduy.
o Mewajibkan semua pembangunan baru untuk memenuhi syarat ramah
lingkungan, seperti sistem drainase alami dan bahan bangunan yang
berkelanjutan.
3) Revitalisasi Infrastruktur
Membenahi area gerbang masuk kawasan dengan desain yang memperhatikan
keberlanjutan, seperti taman hijau, jalur pedestrian, dan fasilitas pembuangan
limbah yang efisien.
4) Menyusun Peta Risiko Lingkungan:
Mengidentifikasi area rawan erosi, banjir, dan degradasi untuk mencegah dampak
yang lebih besar.
BIDANG DESTINASI
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK 5- 36

