Page 55 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 55

4.  Terbatasnya Infrastruktur Pengelolaan Sampah dan Limbah: Pengelolaan sampah yang
                  masih  menggunakan  sistem  open  dumping  serta  infrastruktur  pengelolaan  air  bersih  dan
                  limbah  yang  belum mencakup  seluruh  wilayah  dapat  menciptakan  masalah  lingkungan  di
                  masa mendatang.
               5.  Anggaran  Daerah  yang  Belum  Memadai:  Anggaran  terbatas  untuk  pemeliharaan
                  infrastruktur, pelatihan SDM, dan promosi pariwisata menghambat pengembangan Geopark
                  Bayah Dome secara optimal.

               Opportunities (Peluang)
               1.  Pengembangan  Infrastruktur  Transportasi:  Rencana  pembangunan  jalan  tol  Serang-
                  Panimbang,  exit  tol  Rangkasbitung,  dan  reaktivasi  jalur  kereta  api  Saketi-Bayah/Sawarna
                  dapat meningkatkan aksesibilitas dan mendukung pertumbuhan pariwisata geopark dengan
                  kemudahan akses ke wilayah ini.
               2.  Dukungan Pasar untuk Produk Wisata Edukatif dan Ekowisata: Tren wisata edukatif dan
                  ekowisata global dapat dimanfaatkan, terutama bagi wisatawan yang tertarik pada geologi,
                  biologi, dan budaya lokal yang khas di Geopark Bayah Dome.

               3.  Kemitraan dan Investasi: Adanya potensi untuk mengembangkan kemitraan dengan pihak
                  swasta,  LSM, serta institusi akademik dalam penelitian, pengembangan SDM,  dan promosi
                  yang lebih luas untuk mendukung keberlanjutan pengembangan geopark.

               4.  Dukungan  dari  Ekosistem  Pariwisata  Digital:  Kemajuan  teknologi  informasi
                  memungkinkan  promosi  Geopark  Bayah  Dome  lebih  efektif  dengan  pemasaran  digital  dan
                  kolaborasi dengan platform wisata untuk menarik lebih banyak wisatawan.
               Threats (Ancaman)

               1.  Risiko Bencana Alam: Geopark Bayah Dome berada di wilayah rawan bencana (seperti gempa
                  bumi,  tanah  longsor,  dan  tsunami)  yang  dapat  mengancam  keselamatan  wisatawan  dan
                  mempengaruhi kelestarian kawasan geopark.
               2.  Persaingan dengan Destinasi Wisata Lain: Geopark Bayah Dome harus bersaing dengan
                  destinasi wisata lain yang memiliki kemudahan akses dan fasilitas lengkap. Oleh karena itu,
                  nilai tambah dan branding yang kuat sangat diperlukan untuk memenangkan persaingan ini.
               3.  Tantangan Pelestarian Lingkungan: Kebutuhan akan konservasi alam di sekitar kawasan
                  yang  terintegrasi  dengan  Taman  Nasional  Gunung  Halimun  Salak  dan  kawasan  adat
                  memerlukan pengelolaan yang bijak agar kelestarian lingkungan tetap terjaga.

               4.  Keterbatasan  dalam  Implementasi  Kebijakan  dan  Regulasi:  Kendala  birokrasi  dan
                  hambatan  dalam  pengurusan  izin  (untuk  investasi,  usaha  pariwisata,  UMKM,  dll)  dapat
                  memperlambat pengembangan kawasan secara keseluruhan.

                        Berdasarkan  hasil  analisis  SWOT,  langkah  strategis  selanjutnya  adalah  merumuskan
               strategi  TOWS  untuk  memanfaatkan  keunggulan  yang  dimiliki  Geopark  Bayah  Dome  dan
               mengatasi  berbagai  tantangan  yang  dihadapi.  Analisis  TOWS  mengkombinasikan  kekuatan,
               kelemahan,  peluang,  dan  ancaman  untuk  menghasilkan  rekomendasi  yang  dapat
               diimplementasikan secara konkret. Melalui pendekatan ini, strategi yang dihasilkan diharapkan
               mampu  memaksimalkan  potensi  Geopark  Bayah  Dome  sebagai  destinasi  pariwisata
               berkelanjutan yang unggul. Tabel berikut merangkum strategi TOWS yang diusulkan.




                                                                                                       33
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60