Page 59 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 59

memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat hukum adat Kasepuhan. Namun mereka
               memadukan keyakinan dengan praktik adat yang bersifat animistik dan kepercayaan terhadap
               leluhur.  Kepercayaan  ini  tercermin  dalam  berbagai  ritual  adat  yang  bertujuan  menjaga
               keseimbangan alam.
                      Struktur sosial masyarakat hukum adat Baduy dan Kasepuhan berpusat pada keluarga
               dan komunitas,  di mana hubungan antar-anggota sangat erat.  Struktur  ini menjunjung tinggi
               nilai-nilai hormat pada orang yang lebih tua, loyalitas terhadap komunitas, nilai gotong royong
               dan  harmoni  serta  peran  ketua  adat  sebagai  pengayom  masyarakat.  Sistem  ini  menciptakan
               lingkungan yang teratur dan damai, di mana norma-norma adat ditaati oleh semua orang.
                      Secara  umum,  sebagian  besar  masyarakat  Lebak  masih  bergantung  pada  sektor
               pertanian, seperti padi dan tanaman palawija, serta perkebunan karet dan kelapa sawit. Selain
               itu, kerajinan tangan, seperti anyaman bambu dan batik khas Banten, juga menjadi bagian penting
               dari ekonomi lokal yang memiliki nilai seni dan budaya tersendiri.
                      Di kawasan Geopark Bayah Dome, kondisi tersebut tercermin di masyarakat hukum adat
               Baduy dan masyarakat hukum adat Kasepuhan yang sangat bergantung pada pertanian sistem
               huma atau ladang berpindah, serta praktik bercocok tanam padi di sawah. Di kedua masyarakat
               hukum adat tersebut mereka menjalankan sistem pertanian dengan konsep “leuweung larangan”
               (hutan larangan), yang menjaga keseimbangan alam melalui konservasi hutan. Ada keyakinan
               bahwa menjaga alam adalah kewajiban spiritual, dan mereka mengelola lahan dengan bijaksana
               untuk memastikan kelestarian lingkungan.

                      Masyarakat  hukum  adat  Baduy  dan  masyarakat  hukum  adat  Kasepuhan  menjalankan
               berbagai upacara  adat yang terkait dengan kehidupan pertanian, seperti “ngaseuk”, “ngarot”,
               “kawalu” dan “seba gede” di masyarakat hukum adat Baduy. “Seren Taun” (upacara syukuran
               setelah  panen),  “ngaruwat  bumi”  (ritual  pemurnian  bumi),  dan  “sedekah  bumi”  untuk
               menghormati leluhur dan menjaga harmoni dengan alam di masyarakat hukum adat Kasepuhan.
               Upacara ini biasanya dipimpin oleh ketua adat dan diikuti oleh seluruh masyarakat sebagai wujud
               syukur serta harapan untuk keberkahan.

                      Keunikan yang sangat khas dari Masyarakat Banten Kidul adalah dengan diterapkannya
               sistem  kepemimpinan  ganda.  Di  desa-desa  mereka  terdapat  administrasi  desa  dan
               kepemimpinan adat “kasepuhan”. Di sebagian besar desa, selalu terdapat Ketua Adat atau “Olot”
               dan Kepala Desa sebagai pemimpin administratif. Ketua Adat/Olot memiliki kewenangan atas
               urusan  adat,  tradisi,  dan  norma-norma  budaya.  Di  sisi  lain,  Kepala  Desa  menjalankan  fungsi
               administratif  berdasarkan  sistem  pemerintahan  modern.  Keduanya  bekerja  sama  dalam
               mengelola  masyarakat,  khususnya  pada  hal-hal  yang  menyangkut  tata  kelola  desa  serta
               pelaksanaan kegiatan adat.
                      Ketua adat.”Olot” adalah penjaga nilai-nilai adat dan kearifan lokal. Tugasnya antara lain
               mengatur  upacara  adat,  memimpin  ritual  tradisional,  dan  memberikan  arahan  kepada
               masyarakat mengenai etika serta tata cara hidup yang sesuai dengan tradisi leluhur. Ketua adat/
               “Olot ” juga merupakan resolutor konflik sosial yang terkait dengan norma adat. Dengan demikian,
               kedudukan Ketua Adat/ “Olot” dan Kepala Desa berada dalam posisi saling menghormati dan
               saling mengakui dalam membangun kesejahteraan komunitas.
                      Secara keseluruhan, karakteristik sosial budaya masyarakat Banten Kidul mencerminkan
               keseimbangan  antara  adat  dan  pemerintahan  modern.  Struktur  kepemimpinan  ganda  ini
               memungkinkan  mereka  menjaga  identitas  budaya  sambil  beradaptasi  dengan  perkembangan



                                                                                                       37
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64