Page 57 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 57
sederhana yang melibatkan observasi lapangan. Salah satu hasil yang signifikan adalah buku
“Geopark Bayah Dome: Menelusuri Keajaiban Alam di Setiap Geosite”, yang memperkaya
literatur dan meningkatkan literasi lingkungan di kalangan pelajar.
3. Kesetaraan Gender (SDG 5)
Geopark Bayah Dome berperan dalam meningkatkan kesetaraan gender melalui keterlibatan
perempuan dalam berbagai aktivitas ekonomi dan manajerial. Di Geosite Endapan Delta
Karang Taraje dan lokasi wisata lainnya, perempuan mendominasi pengelolaan warung dan
amenitas yang mendukung kebutuhan wisatawan. Peran penting perempuan juga terlihat
dalam struktur manajemen BP Geopark, seperti peran Dentik Karyaningsih yang memimpin
digitalisasi pengelolaan Geopark. Inovasi-inovasi digital yang dihasilkan, seperti situs web
Geopark dan aplikasi Batour, membuktikan kontribusi signifikan perempuan dalam
memperkuat sektor pariwisata lokal, yang berdampak pada penurunan indeks ketimpangan
gender di Kabupaten Lebak.
4. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8)
Geopark Bayah Dome turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui
penciptaan lapangan kerja dan promosi produk lokal. Pasca-pandemi, perekonomian Lebak
mulai pulih, dengan pertumbuhan sebesar 2,80% pada 2023. Sektor pariwisata, termasuk
pengembangan geowisata di Geopark, berkontribusi tinggi terhadap pertumbuhan ini.
Pelatihan ekowisata, peningkatan kapasitas pemandu wisata, serta dorongan untuk
mengembangkan produk seperti Salequ (sale pisang) dan kopi Baduy menciptakan efek
berganda bagi perekonomian. Contoh nyatanya terlihat di Desa Sawarna, di mana produk
Salequ mampu mempekerjakan lima ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki
pekerjaan tetap.
5. Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (SDG 9)
Pemerintah Kabupaten Lebak bersama BP Geopark Bayah Dome berupaya meningkatkan
aksesibilitas dan infrastruktur di kawasan Geopark. Jalan-jalan baru dibuka dan diperbaiki,
seperti proyek jalur lintas tengah yang mempermudah akses wisatawan. Infrastruktur ini
dilengkapi dengan peningkatan akses internet di geosite strategis seperti Gunung Luhur,
yang sempat menjadi area blankspot sebelum akhirnya dipasangi menara BTS oleh provider
lokal. Hal ini mendukung promosi dan aksesibilitas digital bagi wisatawan dan pengelola.
6. Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan (SDG 11)
Kawasan Geopark Bayah Dome terhubung dengan kota-kota strategis di Banten melalui
sistem transportasi yang terus ditingkatkan. Revitalisasi Stasiun Rangkasbitung sebagai
stasiun hub, serta kehadiran layanan bus DAMRI, memungkinkan wisatawan untuk
mencapai berbagai geosite dengan mudah. Terminal-terminal seperti Kalijaga juga
direhabilitasi untuk mendukung konsep Transit-Oriented Development (TOD), memastikan
akses transportasi publik yang efisien dan nyaman.
7. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (SDG 12)
Geopark Bayah Dome mempromosikan praktik konsumsi dan produksi yang bertanggung
jawab, terutama dalam hal pengelolaan sampah. Peningkatan kapasitas pengelolaan sampah
dilakukan melalui program LSDP, yang bertujuan meningkatkan kualitas TPA menjadi TPST
dan membangun TPS3R di lokasi-lokasi wisata. Pokdarwis Sawarna telah mempelopori
pengelolaan sampah pariwisata, mendukung terciptanya ekonomi sirkular yang
berkelanjutan.
35