Page 66 - RENCANA INDUK GEOPARK BAYAH DOME
P. 66
Eosen Akhir – Oligosen Awal
Bukti aktivitas subduksi pada kala ini (53 – 36 Ma) tidak begitu jelas. Uplift terjadi pada hampir
semua bagian sundaland. Pada busur Sunda-Banda, aktivitas vulkanik menurun. Batuan intrusif,
ekstrusif dan tuf hanya dijumpai pada bukit barisan, dan ke arah utara makin jarang dijumpai. Di
Jawa, aktivitas vulkanik bergerak kearah selatan menuju area fore arc. Hal ini terjadi akibat
pemekaran antara lempeng Australia dan Antartika. Lempeng Hindia, Autralia dan Antartika
berpisah. Pergerakan kearah utara Hindia Ocean Floor berkisar antara 3 – 7 cm/tahun (McKenzie
& Selater, 1976, dalam Sukarna, 1993). Hal ini menyebabkan subduksi Hindia- Eurasia melambat.
Pada daerah Bayah, regresif sedimentasi endapan sedimen berlanjut. Sekuen bagian bawah Old
Andesite (LOA) tererupsi pada fore arc dan menimbulkan hubungan menjemari dengan formasi
batuan yang berada di daerah Bayah.
Oligosen – Miosen
Pemisahan Lempeng Samudra Hindia dan Australia terhenti dan keduanya menjadi lempeng yang
berbeda setelah pemekaran lantai samudra yang juga terhenti di cekungan Wharton (36 Ma).
Kedua lempeng bergerak ke utara dan bertabrakan dengan Lempeng Benua Eurasia (Sclater and
Fisher, 1974, dalam Sukarna, 1993). Pada busur Sunda-Banda, terjadi pembentukan subduksi
baru di bagian selatan Jawa, yang dikenal sebagai Trench Sumarta-Jawa. Busur Magmatik
bepindah ke selatan Jawa.
Daerah Bayah menjadi daerah transisi antara busur magmatic dan back arc. Sekuen bagian atas
Old Andesite tererupsi dan menjemari dengan batuan sedimen Paleogen Akhir. Persamaan
Isostatik memperkuat penyebab sesar blok batuan. Daerah Bayah kemudian membentuk kubah
akibat emplacement batuan plutonik.
Miosen
Perpindahan zona subduksi ke selatan terus berlanjut. Di daerah Bayah, batuan sedimen berumur
Neogen terdeposit tidak selaras dengan batuan yang terbentuk pada zaman Paleogen. Batuan
tersebut terdeposit pada area transisi di batas selatan cekungan, kemudian terlipat dan
tersesarkan. Aktivitas vulkanisme menghasilkan batuan beku bersifat intermediet dan asam yang
biasanya sebagai lava dan batuan intrusi dangkal.
Gambar 2.23 Rekonstruksi Tektonik Daerah Bayah (Sukarna dkk, 1993)
44