Page 119 - Laporan Akhir- Kajian Keterkaitan Geo Bio Budaya
P. 119
jorong hingga jorong-melanset, dan panjang. Tajuknya lebat, bulat, percabangannya
horisontal.
Perbungaannya berbentuk payung,
membentuk cabang, tumbuh pada ketiak daun.
Bunganya kecil, berwarna hijau/kuning kotor,
dan berbulu jarang. Buahnya berbentuk telur
terbalik, dan berbulu halus.
Gaharu (Aquilaria malaccensis)
merupakan sejenis tumbuhan yang hidup
subur di hutan tropika dan telah dimanfaatkan
oleh masyarakat dunia sejak dahulu. Semua
bahagian pokok gaharu, dari batang, kulit,
daun, bunga, buah dan rantingnya digunakan
untuk menghasilkan produk minyak wangi,
obat-obatan, teh hijau dan kosmetik. Sehingga
Gaharu (Aquilaria malaccensis) memiliki nilai
ekonomi tinggi.
Gaharu (Aquilaria malaccensis), Sistem Klasifikasi ilmiah :
keberadaannya ada di hutan tutupan dan Kerajaan: Plantae
(tanpa takson): Angiospermae
titipan yang lokasinya di Baduy Dalam. Gaharu (tanpa tason): Eudikotil
(Aquilaria malaccensis) tumbuh ditempat sejuk (tanpa takson): Rosidae
dan dekat dengan air. Gaharu (Aquilaria Ordo: Malvales
malaccensis) oleh masyarakat Baduy Luar di Famili: Thymelaeaceae
Genus: Aquilaria
manfaatkan dan dipercaya untuk kepentingan Spesies: A. Malaccensis
khusus untuk acara ritual sebelum menanam
padi di huma.
Penggunaan Gaharu dalam Upacara Tradisi Penyimpanan Padi di Leuit
Dalam upacara tradisi penyimpanan padi ke dalam leuit di dalam kebiasaan
masyarakat Adat Baduy dan Kasepuhan, terdapat tahapan penting penyimpanan
indung pare.
Indung pare dibungkus boeh (kain putih) dan dibawa oleh perempuan ke leuit.
Padi tersebut disimpan (dielep) oleh pria di bagian tengah tumpukan padi di dalam
leuit. Lantas, selama tiga hari tiga malam, tiap pagi dan sore dilakukan upacara
ngukus, dengan melakukan pembakaran galih gaharu (Gonystilus mcrothyllus (Miq))
sebagai kemenyan, serta pembakaran bahan lainnya, seperti cangkang pisitan
(Lansium domesticum Corr), dan akar jambaka (Dianella nemorosaLam). Selain itu,
dilakukan upacara ngapret, yaitu pria pemilik leuit menciprat-cipratkan air yang
dicampurkan dengan ramuan tumbukan jaringao (Acorus calamus L), cikur
(Kaemferia galanga L), panglay (Zingiber cassumunar Roxb) di bagian dalam dan luar
leuit.
111