Page 122 - Laporan Akhir- Kajian Keterkaitan Geo Bio Budaya
P. 122

Dari wawancara mendalam dengan Aki Jarhani sebagai Olot Kasepuhan Bongkok
                    didapatkan cerita toponomi Curug Cipicung. Penamaan Curug Cipicung terkait erat
                    dengan  keberadaan  Leuwi  Picung  di  di  sebelah  hulu  dari  curug  tersebut.  Leuwi
                    Picung  (Rawa  Picung),  dinamai  demikian  oleh  masyarakat  Kasepuhan  Bongkok,
                    karena terdapat cukup banyak pohon Picung di sekitaran rawa tersebut.
                    Pohon  Picung  adalah  tanaman  yang  sudah  dikenal  lama  di  masyarakat  Sunda.
                    Pohon ini memilik banyak kegunaan, buahnya bisa dimakan walaupun menuntut
                    proses masak yang hati-hati dan apik karena buahnya mengandung racun. Ranting
                    dan  daunnya  yang  rindang  menyebabkan  pohon  ini  sering  dijadikan  tempat
                    berteduh.  Selain  itu  pohon  Picung  juga  ternyata  mampu  menjaga  sumber  air
                    sehingga  biasa  tumbuh  di  daerah  rawa.  Dari  hasil  pengamatan  terhadap  pohon
                    Picung  tersebut,  maka  Baris  Olot  dan  Baris  Ngora  di  Kasepuhan  Bongkok
                    mencanangkan program penanaman seribu pohon Picung di sekitar wilayah Curug
                    Cipicung.


                    4.4.3.4.  Pandan Laut di Danau dan Pantai Talanca Mampu Tingkatkan Ekonomi
                             Masyarakat

                          Pandan  merupakan  anggota  dari  suku
                    pandan-padanan (Pandanaceae), terutama dari
                    marga  Pandanus,  Marga  pandanus  tercatat
                    memiliki anggota sekitar 700 jenis dan di tanah
                    Jawa  diperkirakan  terdapat  16  jenis,  dari
                    sekitar 700 jenis tersebut, salah satunya adalah
                    jenis pandan laut (Pandanus tectorius Park).

                          Pandan  laut  (Pandanus  tectorius  Park.)
                    merupakan  tumbuhan  tepi  pantai  yang
                    penyebaran tumbuhan ini ada di seluruh pantai
                    Indonesia.  Tumbuhan  ini  berhabitus  pohon
                    yang  tingginya  3-7  m,  bercabang  kadang-
                    kadang  batang  berduri  dengan  akar  tunjang
                    sekitar pangkal batang.
                          Batang pandan laut berwarna abu-abu,
                    diameter 9,1-14 cm dan memiliki lentisel. Daun
                    tunggal bentuk pita panjang 2-3 m dan lebar 8-
                    12  cm  ujung  runcing  dan  tepi  daun  memiliki
                    duri. Bunga warna merah ungu, terletak pada ujung batang, benang sari banyak,
                    formasi seperti payung. Buah letaknya terminal atau lateral, soliter atau berbentuk
                    bulir  atau  malai  yang  besar.  Buah  seperti  buah  nanas,  ketika  masak  berwarna
                    kuning jeruk.
                    pandan  laut  memiliki  fungsi  ekologi  untuk  menahan  abrasi  pantai,  mengurangi
                    dampak pasang terhadap ekosistem darat, mitigasi tsunami dan memberi dampak
                    meminimalisir kerusakan pada daerah di belakang vegetasi pandan laut.
                          Daun  tanaman  pandan  laut  merupakan  bahan  untuk  pembuatan  tikar,
                    kerajinan tangan, bahan atap rumah. Batang digunakan untuk konstruksi rumah,

                                                            114
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127